PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA 2

“TRANSMISI BUDAYA DAN BIOLOGIS SERTA AWAL PERKEMBANGAN DAN PENGASUHAN”

 

Dalam proses evolusi biologi yang telah berlangsung sangat lama itu, banyk bentuk makhluk yang sederhana hilang dan punah dari muka bumi ini. Akan tetapi, banyak juga yang dapat bertahan macamnya dan hidup sampai sekarang. Sedangkan bentuk makhluk baru yang bercabang dari bentuk-bentuk yang lama itu menjadi sekian benyaknya hingga jumlah jenis makhluk yang sekarang meduduki bumi kita ini hampir mendekati angka 1 juta. Untuk mengetahui ragam jenis mekhluk hidup yang dimuka bumi ini, para ahli biologi telah mendapatkan tempat sewajarnya berdasarkan atas morfologi dan organisme. Kelompok kelompok manusia yang mula mula berasal dari nenek moyang dalam proses berkembang biak selalu menunjukan perbedaan cirri-ciri. Percabangan itu terjadi karena beberapa proses evolusi yang menurut analisis para ahli biologi dapat dibagi menjadi ke 3 golongan yaitu: a.) proses mutasi ; b.) proses seleksi dan adaptasi; c.) proses menhilnagkan gen secara kebetulan (random genetic drift). Menusia berevolusi dalam jangka waktu yang kurang lebih 4 juta tahun lamanya. Pada saat ia muncul di muka bumi, tentu telah ada benih-benih dari kebudayaannya. Telah ada bahasa sebagai alat komunikasi untuk perkembangan sistem pembagian kerja dan interaksi antar warga kelompok tentu saja ada kemempuan akal menusia untuk mengembangkan konsep konsep yang makin lama, makin tajam yang dapat disimpan dalam bahasa dan bersifat akumulatif. Dalam tiap masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhana, ada sejumlah nilai budaya satu dengan yang lain berkaitan hingga merupakn suatu sistem. Sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan yang memberi motivasi kuat terhadap arah kehidupan warga masyarakatnya. Dalam hal ini konsep tersebut disebut dinamika sosial. dinamika sosial memilki pengertian konsep yang berisikan proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan termasuk ilmua antropologi dan sosiologi. Dalam proses belajar kebudayaan oleh warga masyarakat bersangkutan yaitu internalisasi, sosialisasi, enkulturasi, asimilasi, akulturasi. Proses internalisasi merupakan proses panjang sejak individu dilahirkan hingga ia hampir meninggal,. Individu belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaa, hasrat, napsu dan emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya. Proses sosialisasi adalah proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. dalam proses itu individu dari masa kanak-kanak hingga masa tuanya balajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari-hari. Proses enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturannya yang hidup dalam kebudayaanya. Proses akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kebudayaan dihadapkan dengan unsure kebudayaan lain/asing dan dengan lambat laun unsure tersebut dapat diterima tanpa menganggu unsure kebudayaan aslinya. Proses asimilasi ialah proses sosial yang timbul adanya beberapa kebudayaan bergaul dalam waktu yang intensif lama sehingga antar kebudayaan tersebut saling melebur satu sama lain sehingga kebudayaan yang bercampur. Kesamaan dan perbedaan budaya dalam hal pola pengasuhan yang mempengaruhi pola perkembangan seorang anak, jika seorang anak disadari lebih dini dengan lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama pengasuhnya dibandingkan ibunya. Maka kelekatan seorang anak dan ibunya akan berkurang. Karena pengaruh proses diatas yang terjadi dimasyarakat mempengaruhi seseorang berusaha mengetahui hal tersebut. Sehingga pola perilaku individu mengalami proses belajar dalam kesehariaaanya melalui sosialisasi terhadap lingkungannya.

 

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta.: Rineka Cipta

Tinggalkan komentar