KEUNIKAN 3 SUKU DALAM 1 WILAYAH

Perbatasan bagian selatan kepulauan Indonesia ternyata memiliki keunikan tersendiri dengan adanya suku-suku yang masih kental sekali. Di pulau Komodo yang masih dalam wilayah kepulauan Flores terdapat 3 suku yang tinggal dalam daerah yang berdekatan atau bahkan dapat disebut mereka saling berbaur satu sama lain. 3 suku tersebut ialah suku Tukek, Ntala, dan Lao. Ketiga suku ini disebut Rampasassa. Suku Rampasassa memiliki keunikan dengan para penduduknya yang hanya memiliki badan 130-150cm, dalam suku Rampasassa disebut dengan “radal”. Seperti pada suku-suku di Indonesia yang lainnya, suku Rampasassa  juga memiliki tetua adat yang pisebut dengan “tetua golo”. Jika ada tamu yang datang berkunjung ke suku Rampasassa akan disambut di sebuah bangunan yang merupakan balai adat dan gereja yang dinamakan “rumah gendang”. Tidak hanya disambut dalam balai adat tapi pengunjung yang datang akan disambut dengan ritual “kapu” yang merupakan ritual penyambutan, penghormatan, dan persahabatan. Suku Rampasassa memiliki pakaian adat yang dipakai sehari-hari. Pakaian bagi laki-laki hanya berupa kain tenun “songket” dan ikat kepala “cecesapu”, sedangkan yang perempuan berupa kain tenun yang disebut “limalewe”. Dalam bahasa suku Rampasassa bapak “ema” dan ibu “ende”. Dalam sehari-hari jika suku Rampasassa tidak mempunyai cukup uang untuk keperluan makan maka mereka memakan tikus sawah “ lao”. Karena masih merupakan suku yang kental dengan magis maka seseorang tidak boleh sembarangan berbuat dan berbicara. Jika seseorang berbuat sesuatu yang masih melanggar maka orang tersebut akan dihinggapi oleh makhluk halus dan untuk mengusir makhluk halus harus diadakan ritual khusus pembuang sial atau tolak bala yang dalam suku Rampasassa disebut “peleur”,

EUPHORIA “penyakit baru”

Sepak bola Indonesia kini mulai kembali bangkit dari kemunduran beberapa tahun terakhir. Dan kebangkitannya ini membuat semua mata tertuju pada para pemain. Selain paras para pemain yang memikat hati permainan yang baik saat dilapangan juga menjadi hal yang menyita perhatian seluruh penduduk Indonesia. Semenjak para pemain timnas Indonesia mengalahkan timnas dari berbagai Negara hingga akhirnya harus berhadapan kembali dengan Malaysia di babak final piala AFF. Sekalipun timnas Indonesia tidak dapat membawa tropi piala AFF untuk Indonesia namun para pendukung tetap setia untuk memberi dukungan kepada para pemain. Hingga saat ini sejak usainya pertandingan masih ada beberapa orang yang mencari atribut-atribut yang berhubungan dengan timnas. Seperti kaos, jaket, slayer, topi, dll. Atribut-atribut tersebut identik dengan lambang garuda dan bendera merah putih. Euphoria ini banyak memberikan rezeki melimpah bagi para pedagang yang menjual atribut timnas. Sehingga tidak hanya timnas yang merasa bangga membawa nama Indonesia dikenal orang-orang didunia namun para pedagang pun mendapat berkahnya. Memang sempat ada kontra terhadap pemakaian lambang garuda di pakaian timnas maupun atribut pendukung namun kontra tersebut kini menghilang karena para pendukung bukan untuk menjatuhkan lambang Negara tapi adanya rasa bangga tersendiri terhadap bangsa Indonesia. Tidak hanya atribut yang menjadi sorotan tapi lagu-lagu yang menunjukan rasa bangga kepada Negara Indonesia juga menjadi nyanyian yang di nyanyikan oleh para pendukung. Salah satunya garuda didadaku yang menghipnotis penduduk Indonesia. Prestasi yang diperoleh timnas tidak lepas dari dukungan para orang-orang terdekat dan pelatih yang tidak cepat puas dengan prestasi yang sudah diraih hingga saat ini. Oleh sebab itu dukungan yang saat ini diberikan jangan berhenti sampai disini tapi ditambah lagi dan beri dukungan pula bagi para atlet-atlet yang lain.

INDONESIA KOBARKAN SEMANGATMU DAN GARUDA SELALU DIDADAKU!!!!!